Depok --- Guru dan instruktur Sekolah Luar Biasa (SLB) diminta untuk mengarahkan siswanya berwirausaha. Hal tersebut dinilai penting dikarenakan saat ini baru sebagian kecil dari mereka yang berkesempatan untuk bekerja di tempat formal. Demikian disampaikan Mudjito,Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, (PKLK) Pendidikan Dasar Kemdikbud, usai membuka kegiatan sertifikasi keterampilan khusus, di Gedung P4TK Bisnis dan Pariwisata, Depok Jawa Barat, Sabtu (7/7).
“Tujuannya adalah untuk memandirikan anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya. Di negara-negara maju, kata Mudjito, ada kecenderungan bagi perusahaan-perusahaan untuk menggunakan anak-anak autis untuk mengerjakan kegiatan yang berulang. Dan di beberapa negara lain, mereka menggunakan anak-anak yang cepat bosan untuk menginovasi tempat-tempat baru. “Pelatihan ini membuka peluang untuk kesempatan-kesempatan baru. Mindsetnya harus diubah,” katanya.
Mudjito menjelaskan, saat ini telah berdiri 33 sentra besar untuk pendidikan dan latihan guru-guru yang mendidik anak berkebutuhan khusus. Setiap provinsi memiliki satu sentra besar. Dan untuk subsentra, setidaknya ada 106 subsentra yang telah berdiri. “Mereka dibekali dengan berbagai jenis keterampilan, tapi tidak selalu puas dengan hasil yang dicapai,” tuturnya.
Tidak mudah bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk masuk ke masyarakat dan terima di dunia industri. Dan sebagai pihak yang bertanggung jawab pada pendidikan mereka, Kemdikbud meyakini anak-anak tersebut tidak boleh dibuat tergantung pada orang lain. Dengan segala keterbatasannya, mereka bisa membuka bidang usaha. “Mereka lebih baik diberi pengetahuan dan kecakapan enterpreneurship,” katanya.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Kemdikbud menggandeng perusahaan Ciputra untuk mencari konsep yang pas bagi anak berkebutuhan khusus dalam berwirausaha. Meskipun bidang ini baru dilakoni Ciputra, namun mereka antusias untuk bekerja sama. Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan Ciputra, Albertus, yang ikut hadir dalam pembukaan kegiatan. “Kita bekerja sama dengan Kemdikbud fokus untuk difable. Dengan adanya kerja sama ini, akan menciptakan enterpreneur yang kreatif dan inovatif,” pungkasnya. (AR)
(sumber: http://www.kemdiknas.go.id)
Categories:
Berita
0 komentar:
Posting Komentar